Kamis, 02 Juli 2009

KOMPASINA 1: Nama NAD Menjadi ACEH Lagi

Nama NAD Menjadi ACEH Lagi
Oleh RACHMAD YULIADI NASIR - 26 Mei 2009 - Dibaca 165 Kali -

Untuk mensosialisasikan nama Aceh bagi warga ibukota Jakarta, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan:”Hadirin sekalian, perlu diketahui, sekarang nama Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) sudah di ganti seperti semula menjadi ACEH, tolong di sebarluaskan”.Gubernur Aceh Irwandi Yusuf hadir di acara seminar “Menggerakkan Kawasan Sabang Sesuai Statusnya”, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (19/5) siang jam 12:30 WIB, yang di adakan oleh BPKS (Badan Penguasaan Kawasan Sabang).

Pak Gubernur, kapan nama NAD berubah menjadi Aceh? Setelah berpikir sejenak, beliau menjawab :Sejak keluar Peraturan Gubernur tanggal 7 April 2009″.

Setelah makan siang usai, acara ramah tamah antara para peserta seminar, saat di tanyai lebih lanjut, mengapa nama NAD di rubah menjadi Aceh, beliau menjawab: “Aceh ya Aceh, sejak dahulu; nama NAD itu hanya pemberian pusat (Jakarta) agar menarik perhatian bagi GAM bahwa Aceh telah menjadi Nanggroe / Negeri (Nanggroe Aceh Darussalam).”

“Itu hanya akal-akalan pusat saja, yang penting substansinya; ngapain NAD-NAD, palak kali (marah sekali) Aku saat mendengar orang ngomong (bicara) NAD-NAD, mau Aku pukul orang itu yang ngomong NAD-NAD”, ujar Irwandi.

Menyinggung baru sekarang tahun 2009 NAD berubah menjadi Aceh, “Sekarang Aku Gubernur nya, Aku yang berkuasa di Aceh”, kata Irwandi Yusuf berapi-api.

“Lihat saat PON (Pekan Olahraga Nasional) berlangsung, dahulu Aceh pada parade pembukaan selalu di urutan awal, karena sesuai abjad A (Aceh); setelah di ganti NAD menjadi paling akhir,sebab abjad N (NAD)”.

Tentang perubahan nama provinsi NAD menjadi Aceh kembali, apakah pusat sudah setuju? ” Ya sudah, pusat sudah Aku surati, mereka setuju; sekarang semua kop surat, nama plang kantor, cap stempel sudah di ganti menjadi ACEH”.

“Kamu sudah makan? makan dulu kesana, sudah pak”, menutup percakapan siang itu. Sebelumnya terlihat Irwandi Yusuf turut antri megambil makan, setelah itu beliau buru-buru pulang ke Aceh, masih banyak kerjaan, datang ya ke Aceh, main- main ke Sabang, berkunjung ke kilometer nol, berenang di taman laut pulau rubiah, pantai iboih, pantai gapang, pantai kasih, lihat ribuan benteng jepang, pergi ke pulau terluar pulau rondo serta nikmati segala keindahan kota sabang.

“Aceh sudah aman lho, tidak seperti di Jakarta, banyak copet, maling, jambret, kita berjalan sering di tabrak orang”, kata Irwandi sambil tertawa.

“Aku capai kerja ngurusin Sabang, tapi pusat (Jakarta) selama sembilan tahun, status sabang belum dapat bergerak secara optimal, karena belum ada PP (peraturan pemerintah) yang di keluarin, jadi implementasi UU NO. 37 tahun 2000 dan UU NO 11 Tahun 2006 terhambat”.

Pengembangan kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang untuk 20 tahun kedepan butuh investasi Rp 11,043 trilyun, saat ini baru Rp 1,2 trilyun yang di berikan pemerintah kepada Aceh.

Tags: , , , , , , , , , , , ,

Public Blog Kompasiana» Blog Archive » Nama NAD Menjadi ACEH Lagi

Nama NAD Menjadi ACEH Lagi; Oleh RACHMAD YULIADI NASIR - 26 Mei 2009 - Dibaca 155 Kali -. Untuk mensosialisasikan nama Aceh bagi warga ibukota Jakarta, ...
public.kompasiana.com/2009/05/26/nama-nad-menjadi-aceh-lagi/